BAB. VIII
PENGANTAR TEKNIK
SATELIT
A.
Satelit
Satelit adalah suatu
benda di ruang angkasa yang mengintari benda lain di dalam lingkup tata surya
dalam periode dan ketinggian tertentu.
Macam-macam satelit diantaranya :
Satelit ilmiah (Untuk Riset)
1.
Satelit Militer
2.
Satelit Cuaca
3.
Satelit Navigasi dan
Maritim
4.
Satelit Komunikasi
(SATKOM)
Dari
kelima macam satelit tersebut akan di jelaskan tentang satelit komunikasi
SATKOM, Satelit komunikasi tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut :
1.
Sebagai stasiun
pengulang (Repeater)
2.
Memperkuat Sinyal RF
(Radio Frekuensi)
3.
Mengubah sinyal RF up
link stasiun bumi menjadi sinyal RF down link stasiun bumi.
B.
Prinsip
Sistem Komunikasi Satelit
Komunikasi satelit mirip dengan line of
sigt microwave, hanya saja salah satu stasiunnya, yaitu satelit, mengorbit di
atas bumi. Satelit berfungsi seperti antena dan repeater yang sangat tinggi.
Prinsip dasar
komunikasi satelit adalah sistem komunikasi radio dengan satelit sebagai stasiun
pengulang. Konfigurasi suatu sistem komunikasi satelit terbagi atas dua bagian,
yaitu : Ruas Bumi (Ground Segment) dan Ruas Angkasa (Space Segment). Ruas bumi
terdiri dari beberapa stasiun bumi yang
berfungsi sebagai stasiun bumf pengirim dan stasiun bumi penerima. Sedangkan
ruas angkasa berupa satelit yang menerima sinyal yang dipancarkan dari stasiun
bumi pengirim, kemudian memperkuatnya dan mengirimlan sinyal tersebut ke
stasiun bumi penerima.
Pada
sistem komunikasi satelit yang menggunakan orbit geosinkron, jarak yang harus
ditempuh sangat jauh, yaitu sekitar 36.000 km. Hal ini menyebabkan redaman
lintasan menjadi sangat besar, sehingga level daya terima sangat lemah. Untuk
mengatasi masalah ini, diperlukan yang mempunyai kehandalan tinggi, baik dari
segmen angkasa maupun segmen bumi. Sesuai dengan ketinggian orbitnya, sistem
komunikasi satelit bergerak terdiri dari tiga jenis orbit, yaitu :
a.
LEO (Low Earth Orbit)
pada ketinggian 500 km sampai dengan 2.000 km.
b.
MEO (Medium Earth Orbit)
ketinggian 5.000 km sampai dengan 20.000 km
c.
GEO (Geosynchronous
Earth Orbit) pada ketinggian 35.768
C.
Link
Komunikasi Satelit
Dalam
link komunikasi satelit terdapat dua lintasan utama, yaitu uplink dan downlink.
Uplink merupakan lintasan dari stasiun bumi ke satelit, sedangkan downlink
merupakan lintasan dari satelit ke stasiun bumi. Untuk hubungan link komunikasi
dapat dilakukan melalui beberapa konfigurasi, yaitu : Hubungan point to point,
point to multi point, dan multipoint to multipoint. Dalam sistem komunikasi
satelit, untuk uplink bisa digunakan konfigurasi multipoint to point, sedangkan
untuk downloink biasanya menggunakan konfigurasi point to multipoint
(broadcast). Hubungan dalam komunikasi satelit dapat dikelompokkan dalam tiga bagian
yaitu :
a.
Uplink, yaitu hubungan
dari stasiun bumi ke satelit
b.
Downlink, yaitu
hubungan dari satelit ke stasiun bumi
c.
Inter Satullite Link
(ISL), yaitu lintasan full duplex antara dua satelit.
D.
Parameter
Link sistem komunikasi Satelit
Parameter link sistem komunikasi satelit
terdiri dari penguatan antena, EIRP, redaman ruang bebas kerapan fluks daya,
daya sinyal pembawa dan derau. Dengan parameter ini, persyaratan teknik yang
harus dipenuhi oleh sistem dapat ditentukan yang pada akhirnya dapat diperoleh
rangancan sistem dengan kualitas sinyal sesuai dengan diharapkan. Parameter
parameter yang diperlukan dalam perhitungan link .
E.
Penguatan
Antena
Penguatan
Antena adalah perbandingan daya yang di pancarkan (diterima) dalam tiap satuan
luas pada arah tertentu oleh suatu antena dengan daya yang dipancarkan
(diterima) dalam luas yang sama dengan menggunakan antena isotropic jika
keduanya diberi daya yang sama. Dalam komunikasi satelit, Jenis antena yang
bisa digunakan untuk satelit adalah antena parabola, dimana nilai penguatannya
dapat dihitung dengan rumus .
Berikut
gambaran tentang blok diagram satelit komunikasi :
Gambar
Pembagian frekuensi untuk satelit
C-Band adalah sebagai berikut :
-
Frekuensi Uplink : dari
5,925 sampai dengan 6,425 GHz dengan total bandwidth sebesar 500 MHz
-
Frekuensi Downlink :
dari 3,700 sampai dengan 4,200 GHz dengan total bandwidth sebesar 500 MHz
Adapun kapasitas
transponder satelit untuk satelit generasi palapa B yaitu terdiri dari 24
transponder yang terbagi atas 12 tranponder untuk polarisasi horizontal dan 12
transponder untuk polarisasi vertikal
Antena adalah perangkat out door
yang berfungsi untuk memancarkan dan menerima gelombang radio RF. Antena yang
dipakai dalam komunikasi satelit/VSAT yaitu antena parabola.
Fungsi antena parabola pada
komunikasi VSAT adalah sebagai memancarkan gelombang radio RF dari stasiun bumi
ke satelit yang mana besar frekuensinya dari 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz.
F.
Jenis
Antena Parabola
Jenis-jenis
antena parabola yang digunakan komunikasi VSAT adalah sebagai berikut :
1.
Antena
Parabola Focal Point
Pada Antena jenis horn
ditempatkan pada titik fokus parabola.
2.
Antena
Cassegrain
Pada Antena ini titik
Fokus main reflektor dengan titik fokus sub reflektor berimpit d alam satu titik.
3.
Antena
Gregorian
Pada antena jenis ini titik fokus main
reflektor dan titik fokus sub reflektor berimpit satu titik.
4.
Antena
Offset parabola terdiri dari dua jenis yaitu
1)
Antena Offset parabola
focal point (Prime Focus)
2)
Antena Offset Parabola
Cassegrain
G.
Beamwidth Antena
Parabola
Beamwidth adalah besarnya sudut berkas
pancaran gelombang RP utama (Main Lobe) yang dihitung pada titik 3 DB down dari
puncak main lobe. Besarnya bandwidth adalah sebagai berikut :
BW = 21,1 derajat
¦.d
Dimana :
BW =
dB Beamwidth
D =
Diameter antena dalam meter
f =
frekuensi dalam GHz
8.8 Gain Antena Parabola
Gain Antena Parabola dapat
dituliskan sebagai berikut: G = 9,87n
H.
Low
Noise Amplifer (LNA)
LNA
adalah perangkat out door yang berfungsi memberikan penguatan terhadap sinyal
yang datang dari satelit melalui antena dengan noise yang cukup rendah dan
Bandwidth yang lebar (500 MHz).
Lemahnya
sinyal dan satelit diterima oleh LNA disebabkan oleh faktor berikut :
-
Jauhnya letak satelit,
sehingga mengalami redaman yang cukup besar disepanjang lintasannya.
-
Keterbatasan daya yang
dipancarkan oleh satelit untuk mencakup wilayah yang luas.
Untuk dapat memberikan
sensivitas penerimaan yang baik, maka LNA harus memiliki Noise temperatur yang
rendah dan mempunyai penguatan/gain yang cukup tinggi (Gain LNA = 50dB). LNA
harus sanggup bekerja pada band frekuensi antara 3,7 GHz sampai dengan 4,2 GHz
(bandwidthnya 500 MHz). Standar CCIR untuk penerimaan sinyal adalah maksimum
noise sebesar 10.000 pW (10 -8 Watt) untuk sinyal sebesar 1 mW. Maka harga
minimum S/N adalah sebagai berikut : S/N = 10 log.
Salah satu jenis LNA
yaitu parametrik LNA. Parametrik LNA yaitu LNA yang menggunakan penguat
parametrik untuk penguat pertamanya dan penguat transistor biasa pada tingkat
keduanya. Penguatan pertama (Parametric Amplifer) memberikan penguatan 15
sampai dengan 20 dB dan penguatan transistor memberikan penguatan 35 sampai
dengan 40 dB, sehingga total penguatannya sebesar 55 dB.
I.
Solid
State Power Amplifer
SSPA
Yaitu perangkat out door yang berfungsi untuk memperkuat daya sehingga sinyal
dapat dipancarkan pada jarak yang jauh. SSPA ini merupakan penguat akhir dalam
rangkaian sisi pancar (Transmit Side) yang merupakan penguat daya frekuensi
sangat tinggi dalam orde Giga Hertz.
Tujuan
Pengguna SSPA adalah untuk memperkuat sinyal RE pancar pada hand frekuensi
5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz dari Ground Communication Equipment (GCE)
pada suatu level tertentu yang jika digabungkan dengan gain antena akan
menghasilkan daya pancar (EIRP) yang dikehendaki ke satelit.
Ada
hal yang perlu diperhatikan dalam mengoperasikan penguat daya frekuensi tinggi
diantaranya :
1.
Besar daya output yang
di hasilkan
2.
Lebar band frekuensi
yang harus di cakup
3.
Pengaruh intermodulasi
yang muncul
4.
Input dan Output Back –
Off
J.
Up/Down
Converter
Perangkat
ini dikemas dalam satu kemasan tetapi memiliki dua fungsi yaitu sebagai up
converter dan sebagai down converter.
Adapun
hubungan antara bandwidth RF dan bandwidth IF dapat ditunjukan seperti gambar
berikut :
Down Converter
Berfungsi untuk mengkonversi sinyal
RF down Link (3,7 MHz – 4,2 MHz) menjadi sinyal intermediate Frequency dengan
frekuensi center sebesar 70 MHz.
K.
Modem Satelit
Modem
merupakan perangkat indoor yang berfungsi sebagai modulator dan demodulator. Teknik
modulasi yang dipakai dalam modem satelit yaitu modulasi dengan sistem PSK
(Phase Shift Keying).
Resume
:
1. Sistem
komunikasi VSAT merupakan salah satu komunikasi dengan menggunakan satelit
sebagai media transmisinya untuk mentransmisikan data, voice dan video.
2. Analisa
link merupakan proses kalkulasi level daya carier yang ditransmisikan dari
stasiun bumi dan satelit agar diperoleh rasio C/N yang diperlukan pada ujung
link penerima.
3. Link
satelit (VSAT) dipengarruhi oleh pengaruh up link dan pengaruh down link dan
juga terdapat sejumlah bagian interferensi yang mempegnaruhinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar