MEMAHAMI
TRANSMISI DATA
2.1 KONSEP
TRANSMISI
Transmisi adalah data yang terjadi
diantara transmitter dan receiver melalui beberapa media transmisi dalam bentuk
gelombang elektromagnetik.
Media transmisi dapat digolongkan menjadi dua jenis
yaitu :
1.
Media kabel disebut
juga guided media (media terarah). yang
mengendalikan suatu gelombang dalam jalur fisik kepada penerima data.
2.
contoh : fiber optik
twisted pair dan coaxial kabe.
3.
Media tanpa kabel
(wireless) disebut dengan unguided media (media tak berarah). Media ini
menyediakan alat untuk mentransmisikan
gelombang akan tetapi tidak mengendalikannya.
contoh :
perambatan (propagation) di udara dan laut.
Keberhasilan Transmisi Data tergantung
pada :
Keberhasilan transmisi Data tergantung pada :
1.
Kualitas Signal yang di
transmisikan
2.
Karakteristik Media transmisi
Sebuah transmisi memiliki metode-metode operasi
dalam proses pengiriman sinyal-sinyal, yang terbagi atas tiga macam tipe
channel, yaitu :
1.
Simplex, data
dikirimkan hanya kesatu arah, satu stasion sebagai transmitter dan lainnya
sebagai reciever. Contoh :Siaran televisi atau siaran radio.
Transmisi simplex tidak digunakan dalam
komunikasi jaringan karena node-node dalam jaringan umumnya membutuhkan dalam
jaringan seperti video streaming terlihat seperti simplex, tapi sebenarnya lalu
lintas komunikasi terjadi secara dua arah, apalagi jika protocol TCP yang
digunakan sebagai protokol lapisan transportnya.
2.
Half duplex, Data
dikirimkan kedua arah secara bergantian waktu yang diperlukan mengganti arah
transfer data. Contoh paling sederhana adalah walkie talkie dimana dua
penggunanya harus menekan sebuah tombol untuk berbicara dan melepaskan tombol
tersebut untuk mendengar, ketika dua orang menggunakan walkie talkie untuk
berkomunikasi pada satu waktu tertentu hanya salah satu diantara mereka yang
dapat berbicara sementara pihak lainnya mendengar jika keduanya mencoba untuk
berbicara secara serentak.
3.
Full duplex, data dapat
dikirimkan kedua arah secara bersamaan. Contoh : Telephone, Handphone. Full
Duplex, dua pihak yang saling berkomunikasi akan mengirimkan informasi dan
menerima informasi dalam waktu yang sama.. Kelemahan teknik ini adalah bahwa
teknik ini memotong kecepatan transmisi yang mngkin menjadi setengahnya.
2.2
TERMINOLOGI
DAN KONFIGURASI TRANSMISI
Direct link/Transmisi data melalui
sambungan langsun, menyatakan arah transmisi antara dua divice dimana sinyal
disebarkan langsung dari transmitter ke receiver dengan tanpa divice perantara
(amplifer atau repeater yang diapakai untuk meningkatkan kekuatan sinyal)
·
Point to Point
Direct link antara dua device dan hanya
2 peralatan sama-sama memakai media. Titik-ketitik (point to point)
menghubungkan secara khusus dua piranti yang hendak berkomunikasi. Komunikasi
antara dua komputer secara paralel untuk melakukan penyalinan file-file data
walaupun transmisi serial dimungkinkan pula apabila jarang antara dua piranti
jauh.
·
Multipoint
Konfigurasi
multipoint dimana lebih dari dua device pada medium yan lama multi talk
(multipoint) menyatakan hubungan yang memunglankan sebuah jalur digunanakn oleh
banyak piranti yang berkomunikasi. Sebagai contoh adalah konfigurasi pada
jaringan bertopologi bus dimana saja saluran data (backbone) terhubung ke
beberapa komputer.
2.3
KODE
TRANSMISI
Di
dalam komunikasi data, informasi dikirimkan dalam bentuk bilangan binari yang
menggunakan kode-kode untuk mewakili data yang dikirimkan tersebut. Kode
transmisi yang dipergunakan dapat berbentuk sebagai berikut :
1.
Boudot Code
Diambil dari nama seorang ahli teknik
pos dari perancis yang bekerja di bidang telepon sekitar tahun 1874, orang
amerika yaitu Murray bekerja dengan profesi yang sama dengan Boudot, dan
beberapa orang menyebut kode ini sebagai murray code. Boudot code menggunakan
kombinasi 5 bit untuk mewakili suatu karakter, yang berarti seharusnya dapat
diwakili sebayak 32 macam karakter 32 macam karakter tidak cukup untuk mewakili
semua karakter alphanumerik sehingga kode ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
karakter huruf (letters characters) dan karakter bentuk (Figures Characters).
Kode yang mewakili karakter diawali dengan kode letter shift karakter (LTRS ata
LS) dan kode yang mewakili bentuk diawali dengan kode figure shift character
(FIGS atau FS). TRS diwakili dengan kode binari 11111 atau secara grafik
diwakili dengan panah ke atas dan FIGS diwakili dengan kode binari 11011 atau
secara grafik diwakili panah kebawah. Misalnya :
11111 10101 00011 berarti
huruf YA
11011 10101 00011 berarti
bentuk 6-
2.
ASCII Code
Singkatan
dari American Standard Code for Information Interchange merupakan kode yang
digunakan secara umum pada saat ini. ASCII dapat berbentuk kode ASCII 7-bit
atau kode ASCII 8-bit merupakan kombinasi ke 7 bit dan mempunyai 23 atau 128
kode gabungan yang berbeda yang terdiri dari bit 0 dan bit 1. Kode ini
digunakan dalam komputer mikro (PC) .Bit Parity berfungsi sebagai tanda kesalah
dalam pengiriman data terdiri dari atas parity genap (bit 1 apabila jumlah bit
1 dalam 7 deretan bit data berjumlah genap) dan parity ganjil (bit 1 apabila
jumlah bit 1 dalam 7 deretan bit data berjumlah ganjil)
3.
MORSE CODE
Kode ini pertama kali digunakan dalam
sistem telegraf yang digunakan oleh operator telegraph. Karakter Morse
menggunakan kombinasi beep pendek (dot) dan beep panjang (dash). Karakter
paling banyak digunakan akan menggunakan kombinasi dot/dash terpendek.
Contohnya jika huruf A diwakili oleh ‘dotdash’ dan huruf E diwakili oleh dot
maka penghantaran gabungan AE akan dihantar ‘dot-dash-pause-dot’. Kode morse
tidak cocok digunakan dalam komunikasi data karena membutuhkan waktu yang lama
untuk pause antara karakter dan tidak banyak jenis kode yang ada didalamnya.
4.
EBCDIC Code
EBCDIC singkatan dari Extended Binary
Coded Decimal Interchange Code, yang merupakan kode yang paling lengkap. EBCDIC
terdiri atas kode 4 bit (terdiri dan kombinasi 1bit), maka mempunyai 2 atau 256
kode gabungan yang berbeda yang terdiri dari atas bit 0 dan bit 1 dan dikembangkan oleh
international Business Machines (IBM). Kode ini banyak digunakan pada
komputer-komputer besar Mini Komputer dan Makro Komputer/Mainframe)/
Contoh : 1100 1000 = H
2.4
FORMAT
BILANGAN KOMPUTER ASCII dan KONVERSI BILANGAN
·
Format Bilangan
Komputer
Didalam dunia komputer kita mengenal
empat jenis bilangan yaitu bilangan biner, oktal deseimal dan hexadesimal.
Bilangan binar atau binary digit (bit)
adalah bilangan yang terdiri dari 1 dan 0
Bilangan okral terdiri dari
0,1,2,3,4,5,6 dan 7
Bilangan desimal terdiri dari
0,1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9
Bilangan hexadesimal terdiri dari
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E, dan F.
·
Konversi Antar Basis
Bilangan
Sudah dikenal dalam bahasa komputer
terdapat empat basis bilangan. Keempat bilangan itu adalah biner, okta, desimal
dan hexadesimal. Konvensi dan desimal ke non desimal hanya mencari sisa
pembagiannya saja. Dan konversi dari non desimal ke desimal adalah :
1.
Mengalihkan bilangan
dengan angka basis bilangannya
2.
Setiap angka yang
dimulai satuan hitungan dengan pangkat Nol (0), digit puluhan dengan pangkat
Satu (1) begitu pula dengan digit ratusan, ribuan dan seterusnya. Nilai pangkat
selalu bertambah satu point.
1.
Konversi Desimal Ke
Biner
Konversi dari bilangan desimal ke biner
dengan cara pembagian dan hasil dan pembagian itulah menjadi nilai akhirnya
Contoh 10(10) = .....21
Solusi :
10 dibagi 2 = 5 sisa = 0
5 dibagi 2 = 2 sisa = 1
2 dibagi 2 = 1 sisa = 0
Cara membacanya dimulai dari hasil akhir
menuju ke atas, 1010
2.
Konvensi Biner Oktal
Metode Konversinya yaitu dengan
mengelompokkan berdasarkan 3 bit, maka sebagai contoh :
1010(2) = ......(8)
Solusi
Ambil tiga digit terbelakang dahulu
010 2 = 2
Sedangkan sisa satu digit terakhir tetap
bernilai 1. Hasil Akhir ya adalah : 12.
3.
Konversi Biner Ke
Hexadesimal
Metode Konversinya hampir sama dengan
biner ke oktal namun pengelompokkan sejumlah 4 bit (empat) kelompok bit paling
kanan adalah posisi satuan, empat bit ke kiri dari kanan adalah puluhan
seterusnya.
Contoh :
11100011 = ........(8)
Solusi :
Kelompok bit paling kanan 0011 = 3
Kelompok bit berikutnya 1110 = E
Hasil Konversinya adalah = E3
4.
Konvensi Biner ke
Desimal Cara atau metode ini sedikit berbeda
Contoh : 10110 2 = ....... 12; diuraikan
menjadi
(1x2
4) + (0x2 3) + (1x2 2) + (1x2) + (0x2) = 16+0+4+2+0 = 22
Angka 2 dalam perkalian adalah basis
binernya, Sedangkan pangkat yang berurut menandakan pangkat 0 adalah satuan
pangkat I adalah puluhan dan seterusnya
5.
Konversi Oktal ke Biner
Sebenarnya, untuk konversi basis ini,
haruslah sedikit menghafal taberl konversi utama. Namun dapat dipelajari dengan
mudah. Dan ambillah tiga biner saja. Contoh : 528(8) = ......(2)
Solusi :
Dengan melihat tabel utama, didapat
hasilnya adalah :
3 =
011
2 =
010
5 =
101
Pengurutan bilangan masih berdasarkan
posisi satuan, puluhan dan ratusan. Hasil : 101010011 (2)
6.
Konvensi Hexadesimal Ke
Biner
Metode dan caranya hampir serupa dengan
konversi Oktal ke Biner. Hanya pengelompokkan sebanyak empat bit. Seperti pada
tabel utama.
Contoh : 2A (16) = .......(2)
Solusi :
A = 1010
2 = 0011
Hasil : 101010(2) dengan catatan angka
“0” paling depan tidak perlu ditulis
7.
Konversi Desimal ke
Hexadesimal
Ada cara dan metodenya. Namun bagi
sebagian orang masih terbilang membingungkan. Cara termudah adalah, konversikan
dahulu dari desimal ke biner. Lalu konversikan dari biner ke hexadesimal.
Contoh : 75(10)
= .........(16)
Solusi : 75 dibagi 16 = 4 sisa 11 (11 =
B), dan hasil konversinya = 4B(16)
8.
Konversi Hexadesimal ke
Desimal
Caranya hampir sama seperti konversi
biner ke desimal. Namun bilangan basisnya adalah 16.
Contoh : 4B(16)
= .......(16)
Solusi : Dengan patokan pada tabel
utama, B dapat ditulis dengan nilai “11”
9.
Konvesi Desimal ke
Oktal
Caranya hampir sama dengan konversi
decimal ke hexadesimal
Contoh :
25(16) = .......(8)
Solusi : 25 dibagi 8 = 3 sisa 1
Hasilnya dapat ditulis 31(8)
10.
Konversi Oktal ke
Desimal
Metodenya hampir sama dengan konversi
hexadesimal ke decimal. Dapat diikuti dengan contoh dibawah ini.
31(8) = .......(10)
Solusi : (3x8 1) + (1x8
0) = 24 + 1 = 25(10)
2.5
MODE
TRANSMISI
Transmisi data lewat channel transmisi
dapat berbentuk mode transmisi paralel (paralel transmision) atau mode
transmisi serf (Serial Transmision).
1.
Transmisi Paralel
Data dikirim sekaligus misalnya 8 bit
bersamaan melalui 8 kanal komunikasi sehingga penyaluran data tinggi tetapi
karakteristik kanal harus baik dan mengatasi masalah “SKEW” yaitu efek yang
terjadi pada sejumlah pengiriman bit secara serempak dan tiba pada tempat yang
dituju dalam waktu yang tidak bersamaan.
Misalnya bila digunakan kode ASCII, maka
dibutuhkan sebanyak 8 channel untuk mentransmisikan sekaligus ke 8 buah bit 1
karakter kode ASCII.
Perhatikan bahwa yang
ditransmisikan secara paralel adalah bit-bit dalam 1 karakter, Sedangkan
masing-masing karakternya ditransmisikan secara seri (berurutan). Pada
kenyataan, komunikasi jarak jauh melalui kabel banyak dilakukan secara serial.
Misalnya saluran telepon, karena untuk transmisi paralel diperlukan kabel
8-kali lipat kebutuhan kabel pada transmisi serial.
2.
TRANSMISI SERIAL
Data
dikirimkan 1 bit demi 1 bit lewat kanal komunikasi yang pilih. Transmisi secara
seri merupakan mode transmisi yang umum dipergunakan. Ada mode masing-masing
bit dari suatu karakter dikirimkan secara berurutan, yakni bit per bit, satu
diikuti bit berikutnya.
Dalam transmisi serial
harus ada sinkronasi/penyelesaian antara Tx dan Rx, yang berfungsi sebagai :
a. Sinkronasi
bit, supaya penerima mengetahui dengan tepat bilamana sinyal yang diterimanya
merupakan bit dan suatu data.
b. Sinkronisasi
karakter, supaya menerima mengetahui dengan tepat bilamana sinyal yang
diterimanya merupakan bit data yang membentuk sebuah karakter.
c. Sinkronisasi
blok, supata penerima mengetahui dengan tepat bilamana sinyal yang diterimanya
merupakan bit data yang membentuk sebuah blok data.
2.1
Synchronous Transmision
Synchronous
Transmision, yaitu pengiriman bit-bit sumber penerima (source) harus sinkron/
sesuai dengan waktu penerima bit-bit yang diterima oleh penerima (recaiser).
Transmisi data yang menggunakan cara Synchronous Transmision menghadapi
permasalahan dalam sinkronisasi yang berhubungan dengan sinkronisasi his ( bit
synchronization) dan sinkronisasi karakter (character synchronization) yang
dikirim dengan yang diterima.
Bit
synchronization, berhubungan dengan waktu kapan sumber pengirim (source) harus
meletakkan bit-bit yang akan dikirim ke channel transmisi dan kapan penerima
(reciever) harus mengetahui dengan tepat untuk mengambil bit-bit yang dikirim
tersebut.
Misalnya
kalau diinginkan untuk mengirim dengan kapasitas 100 bps, clock di sumber harus
diatur untuk bekerja dengan kecepatan 100 bps dan clock di terima juga hatus
diberi tahu untuk mengambil dari channel transmisi 100 kali tiap detiknya.
Permasalahan
ini berupa penentuan sejumlah bit-bit mana saja yang merupakan bentuk sebuah
karakter. Pemecahan ini dapat diatasi dengan mendahului masing-masing blok data
yang hendak dikirim dengan suatu bentuk karakter kontrol transmisi tertentu.
Umumnya dua atau lebih karakter kontrol transmisi SYN diletakkan di muka blok
data yang akan dikirimkan. Karakter kontrol transmisi SYN sebuah saja
kemungkinan dapat terjadi false synchronization (kesalahan sinkronisasi).
Untuk mencegah false
synchronization, dua buah karakter kontrol SYN dapat digunakan diawal dari blok
data yang ditransmisikan. SYN yang pertama mengidentifikasikan 8 bit
berikutnya. Karakter control SYN yang kedua akan dimulai menghitung tiap-tiap 8
bit menjadi sebuah karakter.
Kesimpulan :
·
Pada synchronous
transmission, sebelum terjadi komunikasi, diadakan sinkronisasi clock antara
pengirim dan penerima
·
Data dikirim dalam satu
blok data disebut (Frame) yang berisi bit-bit pembuka(preamble bit), bit data
itu sendiri dan bit penutup postamble bit.
·
Variasi ukuran frame
mulai 1500 byte sampai 4096 byte
·
Dalam komunikasi
sinkron sebuah line 56 kbps mampu membawa data sampai 7000 byte per detik
·
Contoh interface
berbasis transmisi sinkron : Ethernet
·
Blok data yang disebut
suatu frame tersebut digambarkan sbb
2.2
Asynchronous
Transmission
Asynchronous
Transmission merupakan transisi dari data yang ditransmiskan satu karakter tiap
waktu yang tertentu. Pengirim dapat mentransmisikan karakter-karakter pada
interval yang berbeda, atau dengan kata lain tidak harus dalam waktu yang
sinkron antara pengirim ke satu karakter
dengan karakter berikutnya. Untuk mengatasi hal maka masing-masing karakter
diawali dengan suatu bit tambahan, yaitu start bit atau star pulse yang berupa
tidak nilai bit 1 atau stop bit atau stop pulse yang berupa nilai bit 1
diletakkan pada akhir masing-masing karakter.
Tampak pada gambar, bahwa tiap-tiap
karakter diawali dengan start bit dan diakhiri dengan stop bit, sehingga
asynchronous transmisson disebut juga dengan start / stop transmission.
Asynchronous transmission kurang efisien dibandingkan dengan synchronous
transmission karena diperlukannya bit-bit tambahan untuk tiap-tiap karakter,
yaitu start bit dan stop bit. Pada synchronous transmission hanya dibutuhkan
beberapa karakter kontrol SYN yang mendahului blok suatu data, diasumsikan
dipergunakan 2 buah karakter kontrol SYN. Maka jumlah keseluruhan bit yang
ditransmisikan dengan cara synchronous transmission adalah sebanyak
250 karakter x 8 bit trap karakter = 2000 bit
2 karakter kontrol SYN x 9 bit tiap karakter = 16 bit
Total bit yang ditransmisikan = 2016 bit
Ratio dari informasi yang ditransmisikan dengan
total bit yang ditransmisikan sebesar :
R =
Sbit
info = 2000 bit informasi = 99,21%
Sbit
yang dikirimkan 2016 bit transmisi
Bila
transmisikan dengan cara asynchronous transmission, maka jumlah bit yang
ditransmisikan adalah sebanyak :
250 karakter x 8 bit tiap karakter =
2000 bit
250 karakter x 2 bit (stop bit dan start bit) tiap
karakter = 500 bit
Total bit yang ditransmisikan
Ratio dari informasi yang ditransmisikan dengan
total bit yang ditransmisikan sebesar :
R =
Sbit
info = 2000 bit informasi = 80%
Sbit
yang dikirimkan 2500 bit transmisi
Maka cara synchronous transmision lebih
efisien sebesar 19. 21% dibandingkan dengan cara asynchronous transmission.
Kesimpulan
:
·
Pada asynchronous
transmission, sebelum terjadi komunikasi tidak diadakan sinkronisasikan clock
antara pengirim dan penerima
·
Data dikirim per
karakter dan masing-masing karakter memiliki bit start (biasanya 0) dan bit
stop (biasanya 1)
·
Start bit berfungsi
untuk menandakan adanya rangkaian bit karakter yang siap dicuplik
·
Stop bit berfungsi
untuk melakukan proses menunggu karakter berikutnya
·
Setiap karakter terdiri
dari 10 bit dengan rincian
o 1
bit start bit
o 1
bit stop bit
o 7
bit data
o 1
bit paritas
2.6
FREKUENSI,
SPEKTRUM DAN BANDWIDTH
2.6.1
Konsep
Time Domain
Bila diamati dalam fungsi waktu sebuah
sinyal elektromagnetik dapat berupa :
1.
Sinyal kontinu adalah
sinyal dimana intensitasnya berubah ubah dalam bentuk halus sepanjang waktu
tidak ada sinyal yang terputus.
2.
Sinyal diskrete adalah
sinyal dimana intensitasnya mempertahankan level yang konstan atau tetap selama
beberapa periode waktu lalu berubah ke level konstan lain.
3.
Sinyal periodik adalah
sinyal yang berulang dalam selama waktu tertentu sehingga memiliki pola
pengulangan.
4.
Sinyal Aperiodik adalah
sinyal yang tidak memperlihatkan pola pengulangan setiap waktu dan terlihat
acak.
Gelombang sinus adalah sinyal periodik
yang fundamental, dapat digambarkan oleh tiga parameter, yaitu :
a.
Amplitudo puncak (A)
adalah nilai tertinggi atau kekuatan sinyal setiap waktu.
b.
Frekuensi (f) adalah
rate (dalam putaran per detik atau Hertz [Hz] ) dimana sinyal berulang ulang
c.
Fase (0) adalah ukuran
posisi relative dalam satu waktu di dalam satu periode sinyal
Rumus gelombang sinus adalah sebagai
berikut :
2.6.2
Konsep
Frequency Domain
Sebuah
sinar elektromagnetik yang terbentuk dari komponen berbagai frekuensi. Setiap
sinyal mempunyai suatu fungsi frekuensi domain s(f) yang menentukan amplitude
puncak dari frekuensi sinyal yang konsisten.
2.6.3
Spektrum
dan Bandwidth
a.
Spektrum adalah jarak
atau rentang frekuensi yang mengandang sinyal
b.
Bandwidth mutlak adalah
lebar spektrum
c.
Bandwidth efektif adalah lebar spektrum dimana semakin sempit
frekuensi semakin banyak energinya
d.
DC component adalah
komponen konstan dimana jika sebuah sinyal mencakup sebuah komponen zero (0)
yang merupakan suatu direct current (dc)
Bandwidth adalah pembedaan antara
frekuensi yang tertinggi dengan frekuensi yang tertidah pada satu saluran komunikasi
data. Bandwidth sangat tergantung terhadap kecepatan penghantaran (lebih besar
badwidth maka lebih cepat penghantaran data).
Keterkaitan langsung antara data rate
dengan bandwidth adalah semakin tinggi rate sebuah sinyal, semakin besar pula
bandwidth efektifnya. Hubungan data rate dan bandwidth didapat bahwa
pengurangan/penambahan bandwidth akan menyebabkan pengurangan/ penambahan data
rate dengan faktor pengurangan/penambahan yang sama. Jika kecepatan sinyal
besar, maka lebar pita menjadi besar.
2.7
TRANSMISI
DATA ANALOG DAN DATA DIGITAL
Data
adalah entity yang menyampaikan arti atau informasi. Sinyal adalah tampilan
data elektrik atau elektromagnetik. Pensinyalan adalah penyebaran sinyal secara
fisik melalui suatu media yang sesuai. Transmisi adalah komunikasi data melalui
penyebaran dan pemrosesan sinyal-sinyal.
Dalam sistem komunikasi, data ditransfer
dari saru poin ke poin lainnya dalam bentuk sinyal elektronik. 2 tipe sinyal :
-
Sinyal analog adalah
gelombang-gelombang elektronik yang bervariasi dan kontinu, ditransmisikan
melalui beragam media bergantung frekuensi
-
Sinyal digital
merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan
tiba-tiba dan mempunya besaran 0 dan 1.
Analog
|
Digital
|
1.
Teknologi lama
|
1.
Teknologi baru
|
2.
Dirancang untuk voice
|
2.
Dirancang untuk voice dan data
|
3.
Tidak efisien untuk data
|
3.
Opsi pengujian yang lebih lengkap
|
4.
Permasalahan noisi dan rentan error
|
4.
Informasi discrete level
|
5.
Kecepatan lebih rendah
|
5.
Overhead rendah
|
6.
Overhead tinggi
|
6.
Setiap sinyal digital dapat dikonversi
ke analog
|
Perbedaan
Sinyal Analog dengan Sinyal Digital :
Data
analog mengimplikasikan kesinambungan. Sinyal terpancar terus menerus pada
level informasi bervariasi, berbeda dengan data digital yang di ilustrasikan
sebagai state-state tersendiri (discrete), hal ini yang menyebabkan komunikasi
digital lebih berkualitas, lebih reliable dan cepat.
Untuk
menampilkan data analog menggunakan sinyal-sinyal analog dan menggunakan
sinyal-sinyal digital untuk menampilkan data digital. Data digital juga dapat
dibawa melalui sinyal-sinyal analog dengan mengguankan sebuah modern (modulator
. demodulator).
Transmisi
analog merupakan suatu alat untuk mentransmisikan sinyal-sinyal analog tanpa
memperhatikan isinya. Transmisi digital berkaitan dengan muatan sinyal. Suatu
sinyal digital dapat ditransmisikan hanya pada jarak tertentu sebelum atenuasi,
derau dan gangguan lain yang membahayakan integritas data.
Transmisi Data Analog dan Digital :
a.
Data dan Sinyal
|
Sinyal Analog
|
Sinyal Digital
|
Data analog
|
2 alternatif
1.
Sinyal menempati spectrum yang sama
sebagai analog data
2.
Data analog ditandai agar menempati
analog bagian spectrum yang berlainan
|
Data analog yang ditandai dengan mengguankan
sebuah kode agar menghasilkan sebuah kode agar menghasilkan suatu digital bit
stream
|
Data Digital
|
Data digital disandikan dengan menggunakan modem
untuk menghasilkan sinyal analog
|
2 alternatif :
1.
Sinyal terdiri dari 2 level untuk
menggambarkan 2 nilai biner.
2.
Digital data ditandai agar
menghasilkan suatu digital sinyal dengan sifat-sifat (propertis) yang
diinginkan.
|
b.
Perlakuan Sinyal
|
Sinyal Analog
|
Sinyal Digital
|
Data Analog
|
Disebarkan melalui amplifer perlakuan yang sama
apakah sinyal dipergunakan untuk menggambarkan data analog atau untuk
menggambarkan data digital.
|
Anggap saja sinyal analog menggambarkan data
digital. Sinyal disebarkan melalui repeater pada masing-masing repeater.
|
Data Digital
|
Tidak dipergunakan
|
Sinyal digital menampilkan stream 1 dan 0, yang
bisa menggambarkan data digital atau menggambarkan pengkodean data analog.
Sinyal disebarkan melalui repeater. Deretan 1 dan 0 diperoleh kembali dari
sinyal yang masuk dan dipergunakan untuk menghasilkan digital sinyal yang
keluar yang baru.
|
Pada
analog data transmision, data yang dihasilkan oleh transmitter dalam bentuk
sinyal analog dan ditransmisikan dalam bentuk sinyal analog ke reciever. Metode
ini digunakan oleh pemancar radio.
Ada
empat kemungkinan pasangan bentuk sinyal data dan sinyal transmisi yang terjadi
setelah mengalami proses transmisi data, yakni :
Digital
Data Digital Transmisi
Metode
ini tidak memerlukan MODEM
Ada
2 macam cara pensinyalan Non Return to Zero (NRZ)
Analog Data Digital
Transmisi
Metode ini digunakan
untuk pengiriman data suara atau gambar
Pada metode ini
dibutuhkan MODEM
Digital Data Analog
Transmisi
Digunakan untuk proses
transmisi data antar komputer yang jaraknya sangat jauh. Dikenal 3 macam
pensinyalan sinyal analog :
1.
Amplitudo Shift Keying
(ASK)
Amplitudo gelombang pembawa diubah-ubah
seusai informasi yang ada. Lebar amplitudo pada ASK ada dua macam yaitu : Dua
tingkat (0-1) dan empat tingkat (00-11).
2.
Frequency Shift Keyinh
(FSK)
Mengubah frekuensi pembawa berdasarkan
bit 1 dan bit 0. Transmisi ini banyak digunakan untuk transmisi kecepatan
rendah.
3.
Phase Shift Keying
(PSK)
Phase dari gelombang pembawa diubah-ubah
sesuai dengan bit 1 dan bit 0, sehingga pada proses modulasi ini akan
dihasilkan perubahan phase. Transmisi ini digunakan untuk transmisi yang
memiliki kecepatan sedang dan tinggi.
Analog
Data Analog Transmisi
Data
yang dihasilkan oleh transmitter adalah data analog dan ditransmisikan dalam
bentuk sinyal analog ke reciever. Metode ini digunakan oleh pemancar radio.
2.8
KEKUATAN
SINYAL/SIGNAL STRENGTH
Sinyal
ditransmisikan sepanjang medium, makasinyal tersebut akan kehilangan attenuation
(pelemahan) kekuatan sinyal. Cara mengatasinya dengan meletakkan amplifier di
beberapa titik untuk memperbesar kekuatan sinyal (gain).
Mempresentasikan gain losses dan level
relative dalam decibel, karena :
a.
Kekuatan sinyal sering
ditulis dalam logaritma, sehingga loss sangat mudah diekspresikan dalam decibel
yang mempunyai suatu logaritmit.
b.
Gain dan loss dalam
aliran lintasan transmisi dapat dihitung, dijumlahkan dan dikurangkan dengan
mudah.
dB/Desibel :
a.
Adalah ukuran dari
perbedaan 2 level kekuatan / tenaga, (ukuran beda relatif bukan absolut), yaitu
:
NdB = 10. Log 10
Dengan
N(dB) = nomor decibel
P1,2 =
tenaga
Log10 = logaritma berbasis 10
Contoh : Sebuah sinyal dengan p = 10
mW dialirkan melalui jalur transmisi dan pada suatu jarak tertentu harganya
menjadi 5mW, mala:
Loss(dB) = 10.log 10 = 10.(-0,3) = -3dB
b. Digunakan
juga untuk mengukur beda tegangan karena tenaga sebanding dengan kuadrat
voltage, karena :
P = V2
R
Dengan
: P = tenaga yang melalui tahanan R
Y = tegangan yang melalui
tahanan R
R = tahanan
Secara intensif digunakan dalam pemakaian mikrowafe,
dimana harga 1 watt sebagai referensi dan didefinisikan sebagai 0dBW (1 W = 0
dbW)
2.9
TRANSMISI
IMPAIRMANT
Attenuasi
dan distorsi Attenuasi
Kekuatan
sinyal akan melemah karena jarak yang jauh melalui medium transmisi apapun.
a.
Untuk medium hardware
Attenuasi
berbentuk logaritma dan biasanya merupakan harga konstan dari desibel persatuan
jarak
b.
Untuk medium software
Attenuasi
lebih komplek, fungsi dan jarak dan melalui atmosfer
Dan tiga pertimbangan teknis transmisi
untuk Atenuasi, yaitu :
a.
Sinyal penerima harus
mempunyai kekuatan yang cukup sehingga rangkaian elektronik penerima dapat
mendeteksi dan menginterprestasi sinyal
b.
Sinyal yang diterima
harus tetap dijaga supaya cukup tinggi dari pada noise tanpa ada gangguan
c.
Anenuasi bertambah
besar fungsi terhadap frekuensi, contoh pada jalur telepon serta attenuasi
relatif dalam desibel yaitu :
DELAY DISTORSI / KELAMBATAN DISTORSI
Kejadian aneh dari media transmisi
hardware yang disebabkan oleh kecepatan perambatan sinyal melalui medium
hardware dengan variasi. Kecepatan yang melalui medium berbeda-beda sehingga
tiba pada penerima dengan waktu yang berbeda dan delay distorsi kritis untuk
data digital.
NOISE/DERAU
Tambahan sinyal yang tidak diinginkan
dan merupakan faktor pembatas utama dalam sistem komunikasi data. Terbagi dalam
4 kategori, yaitu :
a.
Thermal Noise / White
Noise
Disebabkan
oleh panas elektron dalam konduktor (agitasi termal elektron), sehingga tidak
dpt di hapus / dilenyapkan.
b.
Intermodulasi Noise
Apabila
sinyal sima, dengan frekuensi berbeda bersaniaan memakai medium transisi yang
saina, sehingga menghasilkan sinyal-sinyal pada suatu frekuensi yang merupakan
penjumlahan atau pengalian dari dua frekuensi asalnya.
c.
Crosstalk
Ditimbulkan
oleh kopel elektrik antara kabel yang diletakkan berdekatan, misalnya antara
twisted pair kabel coaxial yang membawa multiple sinyal, yang merupakan
penghubung antar sinyal yang tidak diinginkan.
d.
Impuls Noise
Dikenal
juga sebagai spikes yaitu tegangan yang tingginya lebih dibandingkan tegangan
state atau tegangan derau rata-rata.
MACAM-MACAM GANGGUAN SALURAN TRANSMISI
1.
Random
Tidak
dapat diramalkan terjadinya
a.
Thermal noise
b.
Intermodulasi noise
c.
Cross talk
d.
Impulse Noise
e.
Echo
Sinyal
yang dipantulkan kembali disebabkan perubahan impedansi dalam sebuah rangkaian
listrik.
f.
Perubahan pasa
Phasa
sinyal kadang-kadang dapat berubah oleh impulse noise.Phasa dapat berubah dan
kemudian kembali normal
g.
Phase Jitter
Jitter
timbul oleh sistem pembawa yang di multiplex yang menghasilkan perubahan
frekuensi.
h.
Fading
Terjadi
terutama pada sistem Micowave antara lain selective fading, yaitu disebabkan
kondisi atmosfir. Sinyal-sinyal ini kemudian kalau bergabung hasilnya akan
terganggu.
2.
Tak Random
Terjadinya
dapat diramalkan diperhitungkan
a.
Redaman
Tegangan
suatu sinyal berkurang ketika melalui saluran transmisi disebabkan daya yang
diserap oleh saluran transmisi.
b.
Tundaan
Sinyal
umumnya terdiri atas banyak frekuensi. Masing-masing frekuensi tidak berjalan
dengan kecepatan yang sama hingga tiba di penerima pada waktu yang berlainan.
2.10
KAPASITAS
CHANNEL / KANAL
Kapasitas channel (Kanal) menyatakan
kecepatan yang mana data dapat ditransmisikan melalui suatu path komunikasi
yang diberikan, atau channel, dibawah kondisi-kondisi tertentu yang diberikan.
a.
Data Rate : adalah kecepatan, dalam bit per
second (bps), dimana data dpt berkomnikasi
b.
Adalah bandwidth dari
sinyal transmisi yang dimiliki oleh transmitter dan sifat dasar medium
transmisi, dinyatakan dalam cycles persecond, atau hertz
c.
Noise : Level noise rata-rata yang
melalui path komunikasi
d.
Error Rate : Kecepatan dimana error dapat terjadi
Batas maximum
kapasitas channel adalah dalam bps (bit per detik) menggunakan : (i) rumus
Claude ShannonDimana C adalah kecepatan atau kapasitas channel dalam bps. W
adalah bandwidth dalam Hz dan S/N adalah nisbah isyarat terhadap ‘noise’
(perbandingan data terhadap gangguan)
Contoh : Dianggap suatu channel dengan bandwidth
3100Hz dan ration S/N suatu line 1000:1.
Maka
: C = 3100 log2 (1+1000) = 30894 bps
(ii) Rumus
Nyquist
Untuk bandwidth W, maksimum
kecepatan data elemen signalling binary (2 level) adalah 2W.
Tetapi untuk lebih dari 2 level :
C
= 2M. Log2M
Dimana M = Jumlah sinyal discrete atau level tegangan
Misal = Bandwidth line telepon 3100 Hz
Maka C = 6200 log2 M dan jika M = 8
Sehingga C = 18600 bps
RASIO SIGNAL to NOISE (S/N)
Rasio tenaga sinyal terhadap tenaga
yang berisikan noise yang biasanya diukur pada penerima. Dalam decibel adalah :
(S/N)dB
= 10.log10
Dengan hubungan
:
S/N tinggi, maka
kualitas sinyal tinggi
S/N penting
dalam transmisi data digital
BINARY PHASE SHIFT KEYING
Rasio Energi sinyal perbit terhadap
energi noise per hertz. Eb/No, Dimana Eb/No = 8,4 dB untuk kecepatan error 10-4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar